Contoh Periode Sensitif
Miss Joyce memberikan contoh nyata dari Periode Sensitif pada bahasa, ketika seorang anak mulai menggunakan kata yang baru didengarnya. Atau misalnya, ketika seorang anak berusia 4 tahun tiba-tiba bertanya kepada orang tua bagaimana cara menulis huruf “a.”
Contoh dari Periode Sensitif adalah ketika seorang anak berusia 17 bulan, yang sedang aktif berjalan, tiba-tiba berhenti untuk memperhatikan dan mencoba mengambil benda kecil di lantai.
Lingkungan Montessori
Lingkungan ini, yang dikenal sebagai The Prepared Environment, dirancang untuk memberikan kesempatan dan kebebasan kepada anak-anak dalam memilih dan mengeksplorasi kegiatan serta alat yang mereka minati. Berbagai peralatan yang memungkinkan anak bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab yaitu rak, meja, kursi, hingga peralatan kebersihan yang disesuaikan dengan ukuran anak.
Alat-alat Belajar Montessori
Beragam alat Montessori yang tersedia dalam lingkungan ini disesuaikan dengan usia anak dan mencakup berbagai area pembelajaran, seperti latihan kehidupan praktis, latihan sensorik, bahasa, matematika, serta budaya yang meliputi zoologi, botani, geografi, sejarah, dan sains.
Alat-alat Montessori diatur dengan rapi, mulai dari peralatan yang konkrit menuju yang abstrak. Dan juga kegiatan yang sederhana hingga yang lebih kompleks, sehingga anak dapat berkembang secara bertahap sesuai dengan tingkatannya.
Contoh dalam Perkembangan Bahasa
Setiap bayi yang lahir tidak mengetahui di negara mana ia dilahirkan dan bahasa apa yang akan ia gunakan. Namun, Periode Sensitif pada bahasa memungkinkan mereka beradaptasi dengan bahasa dari lingkungan sekitar dengan mudah. Mereka menangkap kata-kata yang didengar, intonasi, bahkan aksen, secara spontan dan tanpa kesulitan.
Pada masa ini, anak-anak mempelajari bahasa dengan cara yang menyenangkan, spontan, dan bebas. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah melewati Periode Sensitif, mereka mempelajari bahasa dengan rencana yang lebih terstruktur, sering kali karena tuntutan, bukan karena spontanitas.
Contoh dalam Keterampilan Motorik
Seperti pada anak usia 10 bulan yang berusaha mengangkat tubuhnya dan berdiri selama beberapa detik sebelum terjatuh. Dia terus mengulanginya, tersenyum setiap kali mendapat dukungan dari orang tua. Periode Sensitif pada pergerakan memicu anak untuk mencoba kemampuan ini berulang kali tanpa disuruh.
Di tahun-tahun berikutnya, anak tersebut akan terus mengasah kemampuan motorik lainnya, seperti berdiri tanpa bantuan, berjalan, berlari, melompat dengan dua kaki, melompat dengan satu kaki, dan seterusnya.
Peran Penting Orang Tua
Orang tua perlu memahami tahapan dan waktu yang tepat untuk setiap Periode Sensitif serta melakukan observasi yang mendalam tanpa cepat mengambil kesimpulan.
Periode Sensitif bisa diibaratkan sebagai kepekaan khusus dalam diri anak yang memungkinkan mereka memilih apa yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya dari lingkungan yang kompleks.
Kepekaan ini mirip dengan cahaya yang menerangi hal-hal tertentu, menarik perhatian anak. Periode ini bersifat sementara dan tidak akan terulang. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus memberikan stimulasi yang maksimal selama Periode Sensitif ini agar anak dapat berkembang dengan optimal.
Apabila periode sensitif anak terlewat tanpa penanganan yang baik, mereka akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara optimal.
Misalnya karena kurangnya alat edukatif yang sesuai usia atau adanya pembatasan dari orang tua seperti melarang anak menginjak rumput karena dianggap kotor. Ini juga dapat mengurangi peluang mereka untuk mencapai potensi tertinggi yang seharusnya bisa dicapai.